Kenapa harus kamu? :')

Kenapa harus kamu yang bisa membuat ku jatuh cinta hingga ku merasakan luka? Kenapa harus kamu yang membuat jantung ini berdetak lebih kencang saat kamu pegang tanganku? Kenapa harus kamu yang membuat air mataku membasahi mata indah ini tiap memikirkanmu?

Apakah kamu ingat sayang, ketika kamu mengajak ku kenalan? Banyak kata dan pertanyaan yang terlontar dari mulut manismu. Kamu selalu mengirimkan pesan singkat untukku. Kamu selalu menanyakan "kamu kemana?" Jika aku tak mengkabarkanmu. Kamu berusaha untuk membuatku jatuh cinta padamu. Dan kamu berhasil! Kamu berhasil mendapatkan hatiku. Kamu berhasil membuatku melawan rasa takutku untuk memulai kisah yang baru.

Tiap detik.. Tiap menit.. bahkan tiap jam kamu selalu memenuhi otak dan pikiranku. Aku berusaha menjadi seseorang yang terbaik. Mungkin aku tak secantik mantanmu.. Rambutku tak sebagus dan selembut mantanmu.. Tapi aku tak akan mengkhianati cinta & kepercayaanmu seperti dia sayang!

Waktupun terus berjalan sangat cepat. Entah kenapa aku mulai merasa aneh dengan sikapmu. Kamu mulai jarang menghubungiku. Perhatianmu sudah jarang ku dapatkan. Kamu sering melupakanku ketika saat bersama teman-temanmu. Bahkan kamu tak pernah lagi mencariku, ketika ku tak mengabarkanmu. Ada apa denganmu sayang? Apakah ini sifat aslimu? Apakah kamu tak mencintaiku lagi? Apa aku mempunyai salah sehingga membuatmu berubah drastis seperti ini?

Jangan biarkan aku terus bertanya, sayang.. Jangan biarkan aku terus mencari hal yang sebenarnya tak ada.. Jangan biarkan aku terus lama menunggu.. Jangan biarkan waktuku terus terbuang hanya karena kamu sulit ku lupakan..


Aku berusaha mencoba melawan semua rasa ini. Rasa sakit dengan semua tingkah lakumu.. Rasa khawatir saat kamu tak ada kabar.. Bahkan rasa sayang yang tak pernah ku tau harus sampai kapan bertahan untukmu..

Sampai kapan aku harus bertahan dalam keadaan seperti ini? Sampai kapan kamu menggantungkan perasaanku? Sampai kapan airmata ini jatuh membasahi mataku? Tolong kasih aku semua jawaban itu sayang! Karena aku sudah tak sanggup dan jengah.

With love :)

Manda 

Bertahan atau tidak sama sekali? :')

Bagaimana aku harus bertahan kalau kamu tidak peduli dengan usaha ku? Bagaimana aku bisa mengetahui apa kamu benar-benar menyanyangiku atau tidak, kalau kehadiranku saja selalu kamu acuhkan? Bagaimana aku harus menjelaskan semuanya, kalau nyatanya semua kata sudah habis ku keluarkan untukmu?

Aku muak dengan semua tingkah lakumu. Aku jengah dengan pola pikiranmu. Aku lelah dengan caramu memperlakukanku. Aku selalu menganggapmu adalah bagian dari hidupku, tapi apakah kamu menganggapku sama seperti itu?

Aku menyanyangimu, seperti aku menyanyangi diriku sendiri. Aku berusaha mengerti dan mencari celah untuk bertahan bersamamu. Tapi nyatanya aku gagal menemukannya! Kamu tetap saja dengan tingkah lakumu yang menganggap kehadiranku tidak pernah ada. Kamu selalu sibuk dengan urusanmu sendiri. Sadarkah kamu ada aku disini yang menyanyangimu?

Siapakah aku dimatamu? Apakah aku hanya seonggok sampah yang tak terlihat di pelupuk matamu? Apakah aku hanya batu sandungan yang menjungkalkan langkahmu? Kapan kamu menganggapku sebagai anjing setia yang mencintaimu dalam keadaan terburuk sekalipun? Kapan kamu menghargai usahaku? Kapan kamu menatap mataku dalam-dalam dan berkata "Aku mencintaimu begitu juga kekuranganmu"? Tapi aku bukan siapa-siapa dimatamu, aku tak pernah ada saat kamu melihat dunia. Aku selalu kamu lupakan. Aku hanyalah sepi yang merindukan suasana hangat tapi kehangatan tak ku dapatkan darimu.

Aku sangat lelah mengikuti semua tingkah lakumu. Aku jengah dan menyerah. Jangan salahkan aku, jika nanti aku pergi tanpa memberitahukanmu. Jangan salahkan aku, jika nanti aku mencintai seseorang yang bisa menganggap dan menghargai kehadiranku. Jangan salahkan aku... Karena semua ini akibat tingkah lakumu sendiri. Akan ada saatnya nanti kamu mengerti.. Akan ada saatnya kamu menyesal telah menyia-nyiakanku.. Aku percaya itu!

Dari seseorang yang  tidak pernah kamu anggap

Apa yang salah denganku?

Semenjak pertengkaran yang terjadi siang itu. Semua yang di sekelilingku terasa asing. Aku seperti tak mengenali siapa diriku. Ketakutan yang terus menghantui batin ini. Kemarahan yang meledak-ledak yang sebelumnya tak pernah aku rasakan.

Saatku tertawa, aku tak tau apa yang membuatku harus tertawa. Dan saatku menangis, aku tak tau apa yang membuat mataku mengeluarkan air mata. Hanya rasa sakit yang aku rasakan saat ini.

Tuhan.. Apa yang sedang terjadi? Jelaskan kepadaku mengapa semuanya menjadi rumit seperti ini?

 

Aku mencoba menjawab semuanya. Namun, aku tak menemukan 1 jawaban pun. Aku menguatkan langkahku dan menegakkan ketegaran hatiku. tapi, aku muak untuk terlihat menjadi kuat! aku muak berpura-pura menjadi seseorang yang tak peduli apa yang sedang terjadi!

Tuhan.. Aku lelah berpura-pura dalam kesakitanku. Aku lelah dalam kepalsuan. Aku ingin menangis tapi nyatanya aku hanya bisa menyembunyikan air mataku. Aku iri dengan mereka yang bisa tersenyum tanpa kepalsuan. Aku iri dengan mereka yang bisa berlari dan bergerak bebas dalam sandiwara yang skenarionya telah dipersiapkan oleh-Mu. Aku ingin seperti mereka! Aku ingin menjadi pelakon dalam sandiwaraku sendiri, aku ingin menjadi pemeran utama dalam sandiwara yang Tuhan izinkan terjadi itu. Tapi nyatanya, aku hanya menjadi seorang penonton! Aku hanya bisa duduk diam! Aku hanya menunggu datangnya kematian.

"Aku lelah menjadi seseorang yang bukan diriku sendiri. Aku lelah menjadi seseorang yang bahkan tak ku kenali sama sekali"

Dari seseorang yang asing dengan dirinya sendiri.

Sebulan Setelah Kepergianmu.

Tak ada lagi seseorang yang selalu mengusap air mataku ketika ku menangis. Tak ada lagi seseorang yang mengajari ku tentang arti kedewasaan. Tak ada lagi pesan singkat yang selalu membuat ku merasa senang setiap membacanya. Semuanya terasa semu dan sangat berbeda semenjak kepergianmu.

Dulu kamu adalah seseorang yang aku sayang. Kamu yang selalu membuat hari-hariku tampak lebih berwarna. Aku selalu membanggakanmu di depan semua orang. Dan kamu membuat aku percaya kamu yang lebih baik dari mereka. Namun, kenyataannya aku salah. Kamu hanya seseorang yang membuat air mata ini jatuh membasahi wajahku dan membuat hatiku terasa perih akan tingkah lakumu.

Apa semua itu balasanmu untukku? Apa dengan cara menyakitiku bisa membuatmu bahagia? Hanya dua pertanyaan itu yang selalu ada didalam benak ini.

Perlahan aku membuka mata dan terbangun dari rasa sakit yang kamu berikan untukku. Awalnya aku tak yakin aku mampu melupakan semua kejadian perih yang ku alami ini. Namun, orang-orang di sekelilingku memberiku semangat dan meyakinkanku ada yang lebih baik dari mu.

Ternyata, hari berlalu dengan sangat cepat. Sudah sebulan kepergianmu. Setelah perpisahan itu, hari-hari yang ku lalui masih sama. Aku masih mengerjakan rutinitasku seperti aku bersamamu dulu. Dan aku mulai berusaha mencari penggantimu. Mereka berlalu-lalang, datang dan pergi, ada yang berdiam lama-lama, dan ada yang sudah menyatakan cintanya kepadaku. 

Entah.. Mengapa aku masih takut untuk memulai hubungan yang baru lagi. Aku takut mereka hanya menyakitiku sama seperti yang apa yang kamu lakukan dulu. Aku takut air mata ini jatuh untuk kesekian kalinya. Aku takut mereka tak benar-benar menyayangiku. Terlalu banyak ketakukan di dalam diriku.

Dari  seseorang yang masih trauma akan masa lalu