Minggu, 09 Desember 2012

Masih Adakah Pelangi Untukku? :')

Diposting oleh Amanda Khairunnisa di 02.57
Aku hanyalah seorang wanita yang lemah dan berusaha tegar di depan semua orang. Aku memang hanyalah seorang wanita yang memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan. Seperti juga dengan wanita lain yang memiliki kesabaran dan kekuatan yang terbatas. Tapi apa daya bagaimanapun aku hanyalah wanita yang membutuhkan kasih sayang dan bukan untuk disakiti.

Dari awal memang aku yang salah. Aku tidak pernah bisa untuk menghilangkan sifat ku yang ingin menang sendiri, kekanak-kanakan, dan mungkin juga terlalu terburu-buru jika menginginkan sesuatu. Sehingga mereka selalu meninggalkanku dengan alasan yang sama.
****
"Aku juga menyayangimu, tapi aku kurang nyaman dengan sikapmu. Kamu itu egois, kekanak-kanakan, layaknya seperti anak smp. Bisa ngga kamu bikin aku nyaman lagi? Bisa ngga kamu sedikit lebih dewasa?" Ucapanmu yang terlontar di telvon.
"hmm..." seruku.
"Ngomong! jangan hanya diam saja!" Serumu membentakku.
"............" Aku hanya bisa diam dan berusaha menahan air mataku yang sudah hampir menetes. Aku tak mau kamu mendengar tangisku. Karena aku tak mau terlihat cengeng di depanmu.
"Yaudalah aku laper, aku mau makan. Assalamualaikum" Menutup perbincangan di telvon siang itu.
****
Aku terduduk dan mendekap lututku disudut kamarku. Aku tidak tau apa yang harus aku perbuat. Aku hanya bisa terdiam memikirkan semua omongannya. Lagi.. Lagi.. Dan lagi air mata ini menetes membasahi wajahku.

"Aku tolol.. Aku bodoh.. Aku cengeng.. Kenapa aku harus membuat dia pergi? Hanya karena sifatku! Kenapa mulut ini tidak bisa mengeluarkan sepatah kata untuk menjelaskan kepada dia? Kenapa aku hanya bisa diam dan tidak  melakukan apa-apa untuk mencegah kepergiannya? Kenapa Tuhan?" Kata yang terlontar di benakku.

Dan tiba-tiba terdengar suara orang mengetuk pintu kamarku.
"Tok..Tok.. Kak.. Kakak.." Suara lembut mamahku sambil membuka pintu kamar.
"Iya mah" Jawabku pelan sambil mengusap air mata.
"Astagfirullah, kamu kenapa? Kamu nangis ka?" Suara lembut mamah sambil menarik kedua tanganku.
Spontan aku langsung memeluk erat dan menangis dipundak mamah.
"Kamu kenapa ka? Cerita sama mamah" Tanya mamah dengan lembut.
"Mah, aku cape.. Aku ngga sanggup.. Aku ingin akhiri semuanya" Jawabku tersendu-sendu.
"Kok kamu ngomong kaya gitu? Ada apa sih sebenarnya?" Tanya mamah
"hmmmm" Jawabku.
"Kenapa kakak? Jangan buat mamah khawatir!" Tanya mamah dengan nada sedikit lebih tinggi sambil memegang wajahku.
"Mah, apa aku udah pantas untuk mempunyai rasa sayang dengan lawan jenis?" Tanyaku kepada mamah.
"Kamu udah sembilan belas tahun ka. Jadi udah wajar mempunyai rasa sayang buat lawan jenis. Karena Rasa sayang itu timbul dengan sendirinya, tanpa kita sadari kapan dan oleh siapa rasa itu muncul. Emang kenapa?" ucap mamah lembut.
"hmmm.. Aku lagi deket sama seseorang mah." Seruku.
"Deket sama siapa?" Tanya mamah.
"Sama Y... Aku deket sama dia udah hampir dua tahunan mah. Dan ngga tau kenapa tiba-tiba rasa sayang itu muncul. Tapi karena sifatku sekarang dia menjauh" Jawabku pelan.
"hmm.. dia menjauh karena apa ka? sifat kamu kenapa?" Tanya mamah.
"Dia bilang aku egois, aku kaya anak kecil." Jawabku sambil meneteskan air mata (lagi)
"Kalau kamu sayang sama dia, ngga mungkin kamu kaya gitu ka. Karena cowo itu ngga suka sifat seperti itu. Dulu papah sama mamah juga gitu ka. Mamah sama kaya kamu. Manja, ingin menang sendiri. Tapi mamah mikir, mamah sayang sama papah. makanya mamah niatin buat ngerubah sifat mamah ini. Dan kamu juga harus kaya gitu" Seru mamah.
"Aku udah coba buat ngerubahnya mah, Tapi aku selalu gagal.  Aku ngga bisa mah" Jawabku.
"Anak mamah yang cantik, di dunia ini ngga ada yang ngga mungkin kalau ada niat dan usaha. kamu pasti bisa kok ka." Seru mamah nyemangatin aku.
"Tapi aku udah terlambat mah, dia udah sangat membenciku" Jawabku.
"Kamu minta maaf dan omongin baik-baik sama dia. Kalau memang dia sayang juga sama kamu. Dia bakal mau ngedengerin semuanya dan maafin kamu ka. Tapi kalau sebaliknya dia ngga mau dengerin kamu dan ngga maafin kamu. Berarti dia tidak benar-benar menyayangimu. Dia ngga pantes buat kamu tangisi." Seru mamah lembut
"Iya mah. Nanti aku coba ngomong sama dia." Jawabku
"Yauda, kamu jangan sedih dan nangis lagi ya kakak. Jangan terlalu dipikirin, Apalagi sampai mengganggu kuliah kamu. Perjalanan hidup kamu masih panjang. Kadang Allah mengirimkan seseorang yang salah sebelum memberikan belahan jiwa kamu. Dia menguji seberapa tegarnya kamu menjalani cobaan dariNYA. Sehingga kamu bisa dianggap pantas untuk mendapatkan kebahagian. Jodoh, rezeki, dan umur manusia udah di atur olehNYA." suara lembut mamah.
"Iya mah. Maafin aku ya mah." jawabku pelan.
"Kenapa harus minta maaf?" Tanya mamah
"Iya karena aku udah nangis dan sempat buat mamah khawatir" Jawabku
"Haha kamu ngga salah ka. Wajar ko kalau kamu nangis. Karena kamu lagi mengalami proses untuk menjadi dewasa. Udah ah jangan nangis. anak mamah ngga boleh cengeng" Seru mamah sambil ngusap air mataku.
"Hehe iya mah. Love you mah" Seru ku sambil cium pipi mamah.
"love you too anakku" Jawab mamah.
****
Aku masih termenung menatap air hujan yang membasahi halaman rumahku. Aku sangat menyukai hujan. Aku tak tau apa karena saat hujan aku bisa menangis sepuasnya serentak dengan air yang dikirimkan oleh Allah ke bumi.
Hujan mulai reda, sang mentari mulai mengusir awan mendung. Dan aku terkesima saat sebuah lengkungan berwarna-warni melengkung di langit. Setelah hujan reda akan datang sang mentari kemudian mentari akan membiaskan sisa hujan dan terpantul menjadi pelangi seketika. Aku terpekur, Aku bimbang, Dan aku bertanya,"Masih adakah pelangi untukku?"
Aku berharap masih ada kebahagiaan untukku. Tapi entah dengan kamu yang sekarang aku sayang atau orang lain yang akan dikirimkan Tuhan untukku nanti.

Dari seseorang yang berharap masih ada kebahagiaa untuknya

0 komentar:

Posting Komentar

 

Mandaaa blogger♥ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review