Senin, 14 Juli 2014

Aku sangat mencintaimu, pah!

Diposting oleh Amanda Khairunnisa di 18.54 0 komentar
Detik.. Menit.. Jam.. Terus berjalan. Aku masih tak percaya dengan apa yang telah terjadi pagi itu. Banyak orang yang datang memelukku, dan mengucapkan, "Yang tabah dan sabar ya kak, papah udah bahagia disana." Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, berbicara pun aku tak mampu. Air mata ini terus membasahi pipiku.

Tak lama kemudian terdengar bunyi suara sirine ambulan. Aku melihat mamahku turun, dilanjut dengan beberapa lelaki yang mengangkat keranda, lalu meletakannya di ruang tamu. Dan aku melihat seorang pria tampan yang terbelut dengan kain putih, tubuhnya yang sudah kaku dan dingin. Pelan-pelan aku memberanikan mendekatinya dengan napas yang tersengak-sengak dan air mata yang terus menetes. Pria tampan itu adalah papah ku. Sekujur tubuhku dari atas sampai bawah terasa tak mampu untuk digerakan.

Tepat sehabis sholat dzuhur, kami mengantarkan ke tempat peristirahatanNya yang terakhir. Sepanjang jalan aku tidak bisa berkata dan berbuat apa-apa. Hanya saja air mata ini terus membasahi pipiku. Pikiranku kosong. Aku memandang wanita tua disebelahku yang tiada hentinya mengeluarkan air mata. Wanita itu adalah Ibuku. Ya Allah.. aku tak kuat melihat ibuku menangis seperti itu. apa yang dapat aku lakukan? apa aku mampu menjadi tulang punggung keluarga menggantikan papahku? Apa aku bisa membahagiakan keluarga kecilku ini?

Aku yakin dan percaya tidak ada yang tidak mungkin. Asalkan ada kemauan dan usaha dari diriku, untuk memperbaiki diri menjadi yang lebih baik dan dapat membahagiakan keluargaku, terutama papah yang sudah bahagia di alam sana. Ini adalah takdir yang harus aku dijalani dan semua orang pasti akan merasakannya. Ditinggalkan oleh orang-orang yang tersayang. Karena semua yang ada dan terjadi di dunia ini sudah ada yang mengatur. Namun bagaimana cara kita untuk menjalankan semua ini ke arah yang positif.

"Pah, hari ini aku akan mulai menjalani hari-hari tanpamu lagi. Aku berjanji akan menjaga dan membahagiakan mamah dan adik, aku akan berusaha untuk menjadi anak yang papah inginkan. Terimakasih banyak untuk semua jasa dan kasih sayangmu selama ini. Aku sangat bahagia mempunyai papah yang selalu bekerja keras untuk keluarganya, walau penyakit terus menggrogoti tubuhmu. Bagimu tidak ada kata lelah untuk membahagiakan keluarga. Semoga papah mendapatkan tempat terindah disana. Aku sangat mencintaimu dan akan merindukanmu."


14 Mei 2014
Anakmu, Amanda

Senin, 13 Januari 2014

14 Januari dan Kamu

Diposting oleh Amanda Khairunnisa di 22.58 0 komentar
Selamat pagi, tuan yang dulu pernah menjadi bagian terpenting. Hari ini tepat tanggal 14. Apakah kamu masih mengingat jelas tanggal itu? Atau mungkin sudah tak ada sedikitpun yang tersisa dalam ingatanmu? Ya... memang tidak penting bagi siapapun yang tak pernah mengalami hal spesial di tanggal empat belas. Bahkan mungkin kamu sudah menganggap tanggal itu biasa saja. Namun, tidak dengan aku. Masih sangat jelas dan tersimpan rapi, yang terjadi satu tahun lalu itu, antara aku dan kamu.

Ingatkah kamu, pada malam itu banyak sekali kata yang kamu lontarkan kepadaku, namun hanya satu kalimat yang sangat indah dan membuat ku berani membuka hati yang kosong dan sengaja tak berpenghuni oleh siapapun. Yang sampai akhirnya merubah semuanya, merubah yang semula hanya aku, hanya kamu, menjadi kita.

Aku mulai berani melewati banyak hal bersamamu. Kita habiskan waktu, dengan langkah yang sama, dengan denyut yang tak berbeda, begitu seirama.. tanpa cela, tanpa cacat. Semua terasa sempurna. Dan, aku bahagia. Bahagia? Benarkah aku dan kamu pernah merasa bahagia? Jika iya, mengapa aku dan kamu masih sering bertanya-tanya? Pada Tuhan, pada manusia lainnya, dan pada hati kita sendiri. Kenapa harus kamu ubah mimpi menjadi api? Mengapa kamu ubah pelangi menjadi petir? Mengapa harus kamu ciptakan luka, jika selama ini kamu merasa kita telah sampai puncak bahagia?

Ah sudahlah... semuanya sudah terjadi dan berubah. Tak ada yang harus kita sesali. Aku dan kamu kini sudah mempunyai kehidupan masing-masing. Kamu sudah memilih untuk menjalankan hidupmu dengan kekasihmu. Sedangkan aku? Hari-hari yang ku lalui masih sama. Aku masih mengerjakan rutinitasku. Dan, aku mulai berusaha mencari penggantimu. Mereka berlalu-lalang, datang dan pergi. Ada yang diam berlama-lama, ada yang hanya ingin singgah. Semua berotasi, berputar, dan berganti. Namun tak ada lagi yang sama, kali ini semua berbeda. Tak ada lagi kamu yang dulu, tak ada lagi kita yang dulu. Ya kenangan berasal dari masa lalu tapi tetap punya tersendiri di hati yang sedang bergerak ke masa depan.

Maaf, jika aku masih sering menulis tentang kamu dan kita. Bukannya aku ingin kembali, ataupun aku masih mencintaimu. Aku merindukanmu, hanya saja aku tak tahu bagaimana caranya menyampaikan rindu ini kepadamu. Aku ingin menjaga perasaan seseorang yang sekarang bersamamu dan aku tak ingin merusak kebahagiaan kalian. Akupun ikut bahagia, jika kamu bahagia. Selamat (gagal) satu tahun. Semoga kamu baik-baik saja disana.

14 Januari 2013 - 14 Januari 2014
Manda
 

Mandaaa blogger♥ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review